Jumat, 22 November 2013

Pemerintah dorong peningkatan penerapan SNI

Jakarta, 18/10 (Antara) - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi para pelaku usaha baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang.

"Pemerintah menyediakan insentif, terutama untuk kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang standarisasi melalui kegiatan capacity building," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat memberikan sambutan pada acara pemberian SNI Award, di Jakarta, Jumat.

Hidayat mengatakan, saat ini, sertifikasi Standar Nasional Indonesia masih didominasi oleh SNI yang diberlakukan secara wajib oleh kementerian teknis meskipun hal tersebut merupakan eleman utama dalam penerapan stadarisasi tersebut.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan SNI masih cenderung didorong oleh pemberlakuan regulasi teknis, bukan karena kesadaran para pelaku usaha yang secara sukarela menerapkan SNI," kata Hidayat.

Hidayat menambahkan, pilar standarisasi ditopang oleh kekuatan dua elemen utama, yakni pengembangan standar dan penerapan standar dan untuk saat ini dari kurang lebih sebanyak 7.700 SNI yang telah dikembangkan, belum semuanya diterapkan atau dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan.

"Pemerintah melalui BSN juga memberikan stimulasi kepada dunia usaha melalui SNI Award kepada perusahaan yang secara konsisten menerapkan standar tersebut," kata Hidayat.

Badan Standarisasi Nasional menyerahkan 10 penghargaan Standar Nasional Indonesia kepada para pelaku industri yang dinilai konsisten dalam menerapkan standar dan juga memiliki kinerja baik.

Penyelenggaraan SNI Award 2013 ini merupakan yang ke-9 dan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh BSN dalam mendorong penerapan SNI di Indonesia dan diikuti oleh 180 perusahaan dari 15 provinsi, yang kemudian disaring menjadi 35 nominator dan pada akhirnya didapat 10 terbaik.

Pada tahun 2013 ini, SNI Award akan diserahkan kepada 10 industri atau organisasi dalam 10 kategori yakni perusahaan skala kecil-menengah-besar baik untuk jasa maupun barang, dengan penilaian antara lain kinerja organisasi yang terdiri dari kepemimpinan dan manajemen, fokus pada pelanggan, manajemen sumber daya, dan pengelolaan atau realisasi produk. 
(V003/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2013


Pemerintah mengkaji kemungkinan penerapan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diberikan dengan nilai tetap mulai 2014. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rofyanto Kurniawan, di Jakarta, mengatakan, pihaknya berharap penerapan subsidi BBM secara tetap tersebut disetujui DPR. “Kalau bisa disetujui DPR, maka akan masuk dalam APBN Perubahan 2014. Tapi jika tidak memungkinkan, maka dimulai 2015,” ujarnya.

Menurut dia, sebelum penerapan kebijakan itu, pemerintah akan melakukan sosialisasi ke masyarakat dalam waktu dekat. Dia mengatakan, konsep subsidi tetap itu merupakan usulan DPR dan sempat dibahas dalam rapat dengan pemerintah. “Namun, belum bisa masuk dalam APBN 2014,” ujarnya. Jika subsidi diberikan secara tetap sebesar Rp 2.000 per liter, maka dengan kuota 48 juta kiloliter, kebutuhan subsidi mencapai Rp 96 triliun. “Subsidi tetap ini akan membuat APBN makin baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam APBN 2014, pemerintah sudah menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp 200 triliun. Selain itu, pemerintah juga bertekad mengendalikan konsumsi BBM subsidi secara lebih tepat sasaran. Pada 2014, kuota BBM subsidi sudah ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter atau sama dengan volume tahun 2013. Dengan perkiraan pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 10 persen maka mau tidak mau pemerintah harus melakukan pengendalian pemakaian BBM. “Volume 48 juta kiloliter tersebut harus dengan pengendalian,” katanya.

Dialihkan

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menginginkan pemerintah memprioritaskan kebijakan untuk menghapuskan subsidi bahan bakar minyak agar anggaran untuk itu dapat dialokasikan untuk sektor lain. Menurut Suryo, anggaran subsidi BBM yang merupakan alokasi anggaran terbesar dalam APBN saat ini seharusnya bisa dialokasikan antara lain untuk program percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan pengalokasian dialihkan untuk infrastruktur dan juga hal lainnya seperti pengembangan ekonomi daerah, maka hal itu dinilai akan membuat pemanfaataan alokasi anggaran tersebut menjadi lebih jelas.

Ini mengingat, dalam Forum Pemimpin Infrastruktur (Infrastructure Leaders Forum/ILF) yang digelar di Jakarta pada akhir Oktober 2013 lalu, pemerintah perlu mengatasi kesenjangan infrastruktur yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ketua Konferensi ILF 2013, John Scott Younger mengatakan, ndonesia pada saat ini masih berada dalam situasi krisis infrastruktur sehingga dalam beberapa kali ajang internasional seperti forum APEC di Nusa Dua, beberapa waktu lalu, Indonesia mengusulkan agar fokus pada pembangunan infrastruktur. Terkait dengan pengaturan BBM bersubsidi, pemerintah sudah siap menerapkan program transaksi pembelian BBM bersubsidi secara nontunai dengan memakai kartu yang direncanakan pada Oktober 2013. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, semua instansi yang terlibat termasuk perbankan sudah siap menjalankan program tersebut. Dia menambahkan, untuk sistem pembayaran nontunai tersebut telah terbentuk konsorsium bank yang akan mendukung penerapan sistem ini. “Tinggal menunggu BPH Migas untuk segera keluarkan aturan itu (sistem pembayaran non tunai),” tuturnya. (skc)

Sumber : http://poskomalut.com/2013/11/09/pemerintah-kaji-penerapan-subsidi-bbm/

penerapan BUMN

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan bakal meneliti penerapan tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) di lingkungan bank-bank BUMN.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menjelaskan, bila bank yang bersangkutan terbukti melanggar GCG, BI akan dengan tegas memberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa teguran hingga menjalankan uji kepatutan dan kelayakan ulang kepada direksi bank.

Meskipun demikian, Halim mengungkapkan BI saat ini belum dapat menentukan sanksi apa yang akan dijatuhkan bila ada bank BUMN yang terlibat kasus suap."GCG akan kena, misalnya ringan sampai kena fit and proper test.

"Kalau yang terjadi melanggar GCG, maka akan kami perhatikan, karena ini masuk wilayah melaksanakan ketentuan GCG. Tapi bank-bank itu ada internal audit, kami akan melakukan penelitian juga," kata Halim di Kantor Pusat BI, Jumat (25/10/2013).

"Ringannya teguran, dan akan kena sanksi fit and proper test," tuturnya. Terkait hal itu, BI masih melakukan penelitan. Bila bank-bank BUMN terbukti melakukan pelanggaran, BI akan secara tegas menjatuhkan sanksi.

"Kami sedang kumpulkan, pada akhirnya bank-bank yangharus memberikan penjelasan itu, kalau ada pelanggaran BI yang akan bertindak," pungkas Halim.

BI Awasi Implementasi GCG di Bank BUMN
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA, - Bank Indonesiamenyatakan bakal meneliti penerapan tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) di lingkungan bank-bank BUMN.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menjelaskan, bila bank yang bersangkutan terbukti melanggar GCG, BI akan dengan tegas memberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa teguran hingga menjalankan uji kepatutan dan kelayakan ulang kepada direksi bank.
Meskipun demikian, Halim mengungkapkan BI saat ini belum dapat menentukan sanksi apa yang akan dijatuhkan bila ada bank BUMN yang terlibat kasus suap."GCG akan kena, misalnya ringan sampai kena fit and proper test.
"Kalau yang terjadi melanggar GCG, maka akan kami perhatikan, karena ini masuk wilayah melaksanakan ketentuan GCG. Tapi bank-bank itu ada internal audit, kami akan melakukan penelitian juga," kata Halim di Kantor Pusat BI, Jumat (25/10/2013).
"Ringannya teguran, dan akan kena sanksi fit and proper test," tuturnya. Terkait hal itu, BI masih melakukan penelitan. Bila bank-bank BUMN terbukti melakukan pelanggaran, BI akan secara tegas menjatuhkan sanksi.
"Kami sedang kumpulkan, pada akhirnya bank-bank yangharus memberikan penjelasan itu, kalau ada pelanggaran BI yang akan bertindak," pungkas Halim.
OJK menilai perlu upaya ekstra memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai asuransi…

Sumber
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/10/25/bi-awasi-implementasi-gcg-di-bank-bumn

Kamis, 14 November 2013

penerapan perbankan

Bank dan industri perbankan secara keseluruhan sebagai lembaga intermediasi sektor  keuangan, memiliki  peran  penting  dalam  perekonomian suatu  negara.  Secara mikro,  bank berfungsi menyalurkan dana dari nasabah yang memiliki kelebihan dana kepada pelaku  usaha  dan  perorangan  yang membutuhkan  dana  dalam rangka memperlancar  usaha dari pihak‐pihak yang berkepentingan. Secara makro, industri perbankan berperan  sebagai  sumber  pembiayaan  bagi  perkembangan  perekonomian  dan  sebagai sarana  dalam pelaksanaan kebijakan moneter.  Perkembangan industri perbankan Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang sangat  pesat,  baik  dari sudut  pertumbuhan  aset,  jenis  produk  yang  ditawarkan  antara  lain  sebagai akibat berkembangnya bank sebagai konglomerasi, maupun teknologi informasi yang  digunakan.  Perkembangan tersebut telah mengakibatkan  persaingan  antar  bank menjadi  semakin  ketat.  Kondisi  ini  akan  terus  berlangsung,  bahkan  akan  semakin  meningkat dengan akan terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN pada tahun 2015. 

 Sebagai respon dari pentingnya pelaksanaan GCG oleh masing‐masing bank, dalam BASEL  III  antara  lain  dilakukan  perubahan  kriteria  kesehatan  bank  sehingga  didalamnya  termasuk  pelaksanaan GCG. Hal  ini  juga telah  direspon  oleh  pengatur  dan  pengawas  bank di Indonesia dalam bentuk ketentuan tentang kesehatan bank.  

Berdasarkan pertimbangan‐pertimbangan sebagaimana tercantum pada butir 1 sampai dengan  butir  3  diatas,  KNKG  memandang  perlu  untuk  menerbitkan  Pedoman  GCG  Perbankan Indonesia tahun 2012 sebagai pengganti Pedoman GCG Perbankan Indonesia  tahun 2004. Pedoman ini disebut Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia, tetapi implementasinya  hanya  diperuntukkan  bagi  bank  umum  yang  secara  keseluruhan 
mempunyai pangsa pasar lebih dari 95 persen.  Sistematika Pedoman ini berbeda dengan sistematika pedoman yang dikeluarkan pada
  tahun 2004, terutama yang berkaitan dengan GCG sebagai sistem. Disamping itu best 
practices  diperluas  dan  dicantumkan  didalam  pedoman  ini  sebagai  faktor‐faktor 
penunjang pelaksanaan GCG Perbankan.  

7. Pedoman disusun dalam dua versi yaitu : (i) Versi pendek yang memuat prinsip dasar; 
dan (ii) Versi panjang yang memuat baik prinsip dasar maupun pedoman pelaksanaan. 
2
 Pedoman  dibawah ini merupakan versi pendek yang hanya memuat prinsip dasar yang
harus  menjadi pedoman bagi bank‐bank umum di Indonesia dalam menerapkan Good
Corporate Governance.  
daftar pustaka


Selasa, 12 November 2013

CSR dan Kepedulian Perusahaan

CSR dan Kepedulian Perusahaan
24 Mei 2011 08:52

Dunia bisnis kini semakin merasakan pentingnya berbagi dan memiliki kepedulian. Walaupun awalnya kerangka kepedulian ini banyak yang merasakannya sebagai sebuah keterpaksaan. Namun kini tidak sedikit yang menyadari ada sejumlah nilai posistif yang akan kembali ke perusahaan. Kepedulian yang dilakukan perusahaan kini identik dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility).

CSR kini menjadi isu penting di dunia bisnis dan semakin marak diterapkan perusahaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Menguatnya terpaan prinsip good corporate gorvernance telah mendorong CSR semakin menyentuh ”jantung hati” dunia bisnis. Di Indonesia, CSR sekarang dinyatakan lebih tegas lagi dalam UU PT No. 40 Tahun 2007 yang belum lama ini disahkan DPR.

Sejumlah pendapat lama tentang bisnis yang hanya mengejar keuntungan semata (profit) sebagaimana dinyatakan salah satunya oleh Milton Friedman. Bahwa tujuan utama korporasi adalah memperoleh profit semata, semakin ditinggalkan. Sebaliknya, konsep triple bottom line (profit, planet, people) yang digagas John Elkington kini semakin masuk ke mainstream etika bisnis.

Phillip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya ”Corporate Social Responsibility, Doing the Most Good for Your Company and Your Cause” (2005), mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk melakukan inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial sekaligus sebagai wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial yang bisa dieksekusi oleh perusahaan adalah :

1. Cause Promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial tertentu seperti, misalnya, bahaya narkotika.

2. Cause-Related Marketing bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk periode waktu tertentu atau produk tertentu.

3. Corporate Social Marketing disini perusahaan membantu pengembangan maupun implementasi dari kampanye dengan fokus untuk merubah perilaku tertentu yang mempunyai pengaruh negatif, seperti misalnya kebiasaan berlalu lintas yang beradab.

4. Corporate Philantrophy adalah inisitiatif perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu aktivitas amal, lebih sering dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai.

5. Community Volunteering dalam aktivitas ini perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat.

6. Socially Responsible Business Practices, ini adalah sebuah inisiatif dimana perusahaan   mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.

Manfaat CSR Bagi Corporate

Dalam implementasinya, terkadang sejumlah perusahaan kurang memahami apakah kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sudah termasuk bagian dari kegiatan CSR atau sekedar kepedulian spontanitas saja. Dalam prakteknya, masih ada perusahaan yang sekadar membagi-bagikan mie instan saat bencana alam atau menyumbang uang kepada Karang Taruna untuk perayaan 17 Agustusan, sudah merasa melakukan CSR.

Tiga lembaga internasional independen, Environics International (Kanada), Conference Board (AS), dan Prince of Wales Business Leader Forum (Inggris) melakukan survey tentang hubungan antara CSR dan citra perusahaan. Survey dilakukan terhadap 25 ribu konsumen di 23 negara yang dituangkan dalam The Millenium Poll on CSR pada tahun 1999.

Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas responden (60%) menyatakan bahwa CSR seperti etika bisnis, praktik sehat terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, merupakan unsur utama mereka dalam menilai baik atau tidaknya suatu perusahaan. Sedangkan faktor fundamental bisnis, seperti kinerja keuangan, ukuran perusahaan, strategi perusahaan atau manajemen, hanya dipilih oleh 30% responden.

Sebanyak 40% responden bahkan mengancam akan ”menghukum” perusahaan yang tidak melakukan CSR. Separo responden berjanji tidak akan mau membeli produk perusahaan yang mengabaikan CSR. Lebih jauh, mereka akan merekomendasikan hal ini kepada konsumen lain.
Bila kita kelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan yaitu :

1. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya), sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.

2. Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru, terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja.

3. License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik memberi ”ijin” atau ”restu” bisnis. Karena dianggap telah memenuhi standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.

4. Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya ”doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.

Melihat perkembangan yang ada, kini banyak perusahaan mulai memiliki pandangan positif terhadap CSR. Pandangan ini bergeser dari cara pandang underestimate bahkan ke overestimate. Jika pada masa lalu pandangan terhadap CSR lebih banyak dipengaruhi Milton Friedman yang cenderung ”memusuhi” CSR. Kini, pandangan sejumlah perusahaan terhadap CSR lebih positif, bahkan terkadang overestimate. Seakan-akan CSR adalah panacea yang bisa menyembuhkan penyakit apa saja. Padahal, manfaat CSR terhadap perusahaan tidaklah ”taken for granted” dan secara otomatis.

Dalam prakteknya, tidak semua yang dianggap positif oleh sebuah perusahaan bisa dengan serta merta diadopsi oleh perusahaan lain, termasuk pula dalam hal keberhasilan pengelolaan CSR ini. Pengalaman sukses yang dianggap menguntungkan sebuah perusahaan harus benar-benar dicermati secara empiris, benarkah bisa juga berlaku universal. Karena lewat sejumlah peristiwa yang ada, ternyata bukti-bukti empiris yang ada menunjukan bahwa kesuksesan pengelolaan CSR juga ternyata ada pada kondisi-kondisi tertentu saja. Begitu ia di copy paste dalam kondisi yang berbeda, ternyata hasilnya pun bisa berbeda.

CSR yang dilakukan perusahaan dalam kenyataannya merupakan wujud berbagi kepedulian. Namun dalam implementasinya, sebuah perusahaan perlu dengan cermat memastikan bagaimana pola dan metode yang akan dilakukannya bisa sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Terutama dalam konteks ini bila menyangkut hal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Sukses tidaknya pengelolaan CSR juga tergantung pada bagaimana komunikasi dan pendekatan pihak perusahaan dengan masyarakat penerima manfaat CSR.

Ada baiknya memang, perusahaan yang ingin mengimplementasikan CSR mereka bisa mengajak pihak lain untuk melakukan agenda ini. Pihak lain ini setidaknya merupakan para professional dalam hal implementasi program CSR yang biasanya selama ini mereka berorientasi non profit. Mereka dalam kenyataannya bisa saja NGO atau LSM yang memiliki legalitas yang jelas dan berpengalaman menangani CSR. Fortopolio mereka juga harus dilihat, bagaimana kiprahnya selama ini dan dengan siapa saja mereka telah bekerja.

Dengan menggandeng pihak profesional, perusahaan bisa fokus pada pengawasan program serta evaluasinya. Dengan fokus pada evaluasi yang ada, perusahaan bisa dengan cepat mengambil keputusan, apakah dinilai berhasil atau gagal. Dengan demikian para pengambil kebijakan akan dengan mudah dan cepat pula mengambil kebijakan programnya akan diperbesar skalanya atau malah dihentikan sama sekali.

http://csr.pkpu.or.id/about/csr-management


Senin, 07 Oktober 2013

CONTOH PERUSAHAAN

ETIKA BISNIS








Nama : Dina Agustina Untari
Kelas : 4EA16

NPM : 12210055

CONTOH PERUSAHAAN

Dengan banyak perusahaan yang sudah menerapkan erika dalam berbisnis saya memilih PT AQUA DANONE. Karena AQUA memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan menerapkan beberapa Prinsip Etika Bisnis yaitu Prinsip Saling Menguntungkan adalah cermin intergarasi moral internal pelaku bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama perusahaan untuk berbisnis tetap terjaga.
AQUA Danone
Dengan mengusung semangat sehat, AQUA mempersembahkan air kemasan terbaik untuk mendukung keluarga Indonesia menerapkan kehidupan dan kebiasaan sehat sejak dini.

Mineral dalam Makanan 

Diposting pada 25 Sepember 2013 - 10:52 
Mineral untuk tubuh, yang diperoleh dari makanan (dietary minerals), adalah senyawa-senyawa anorganik yang dibutuhkan makhluk hidup dan termasuk dalam mikronutrien, atau zat-zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk beragam fungsi tubuh normal. Peran mineral antara lain adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, komponen enzim-enzim, dan aktivitas persarafan.
Beberapa mineral dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang lain, misalnya kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Mineral lain dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil sehingga sering disebut dengan trace mineral, yaitu besi, seng, iodium, fluorida, selenium, dan tembaga. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah lebih kecil, trace element sama pentingnya dengan mineral lain.
Asupan mineral didapat dari makanan; variasi jenis makanan akan menjamin ketersediaan suplai mineral yang cukup untuk hidup sehat. Mineral dari makanan lebih efisien diserap daripada tablet suplemen.
Kalsium (Ca)
Kalsium adalah mineral terbanyak dalam tubuh dan berperan penting dalam sejumlah fungsi tubuh. Kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi (bersama-sama vitamin D dan nutrien lainnya). Kalsium berperan dalam banyak proses metabolik, transmisi informasi melalui sistem saraf, dan kontraksi otot (termasuk jantung) serta pembekuan darah.
Sumber kalsium adalah susu, keju, dan produk olahan susu lainnya. Kalsium juga terdapat dalam beberapa sayuran hijau seperti brokoli dan kol serta ikan kaleng yang dimakan dengan tulangnya seperti sardin.
Fosfor
Fungsi utama fosfor adalah pembentukan komponen tulang yang disebut hidroksiapatit. Sekitar 80% fosfor dalam tubuh terdapat dalam bentuk garam-garam kalsium di dalam rangka, sehingga penting untuk kesehatan struktur tulang dan gigi yang sehat.  Pada orang dewasa yang sehat terdapat kesetimbangan dinamis antara kalsium dan fosfat dalam remodeling tulang yang berkesinambungan. Sisa fosfor lainnya tersebar dalam semua sel karena dibutuhkan untuk struktur membran sel (sebagai fosfolipid) dan fosfor intraseluler yang berperan dalam sejumlah proses metabolisme energi.
Fosfor banyak terdapat dalam daging merah, produk susu, ikan, unggas, roti, nasi dan gandum serta biasanya ditemukan dalam makanan yang juga mengandung kalsium.
Magnesium
Magnesium adalah mineral penting yang terdapat dalam seluruh jaringan manusia, khususnya tulang. Magnesium memiliki fungsi fisiologis dan biokimia yang berbarengan dengan kalsium, kalium, dan natrium. Selain itu, magnesium dibutuhkan untuk aktivasi berbagai jenis enzim, termasuk enzim-enzim yang berperan dalam replikasi DNA dan sintesis RNA serta untuk pengeluaran hormon paratiroid, yang terlibat dalam metabolisme tulang. Magnesium juga dibutuhkan untuk kerja otot dan saraf.
Magnesium ada di semua sel-sel tumbuhan dan hewan serta merupakan mineral dalam klorofil atau zat hijau daun. Sumber magnesium antara lain adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, roti, ikan, daging dan produk olahan susu.
Natrium
Natrium bertanggung jawab untuk pengaturan kandungan air tubuh dan keseimbangan elektrolit. Pengendalian kadar natrium tubuh tergantung pada keseimbangan antara pengeluaran dan penyerapan natrium di ginjal, yang diatur oleh sistem saraf dan hormon. Natrium juga dibutuhkan untuk penyerapan zat-zat gizi tertentu dan air dari usus. Natrium merupakan komponen garam dapur yang dikenal sebagai natrium klorida (NaCl).
Hampir semua makanan mentah mengandung sejumlah kecil natrium klorida (garam dapur). Namun, garam sering ditambahkan dalam pembuatan, pemasakan dan penyajian makanan.
Kalium
Kalium penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta berfungsinya sel-sel secara normal termasuk saraf. Peningkatan asupan kalium menurunkan tekanan darah karena memicu hilangnya natrium melalui urin. Peningkatan asupan kalium dapat mengurangi dampak kelebihan natrium dalam diet sehingga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kalium terdapat dalam hampir semua makanan. Sumber utama adalah buah-buahan (terutama pisang), sayuran, daging, ikan, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Kandungan kalium dalam makanan olahan biasanya kurang dibandingkan makanan segar.
Besi
Besi penting untuk pembentukan hemoglobin dalam sel-sel darah merah; hemoglobin mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh. Besi juga merupakan komponen penting dalam reaksi berbagai enzim dan berperan dalam sistem imun. Selain itu, besi dibutuhkan untuk metabolisme energi normal dan metabolisme obat serta zat-zat asing yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu sebagai besi haem (dari sumber hewani) atau sebagai besi non-haem (dari sumber nabati). Besi paling banyak terdapat dalam bentuk non-haem yang ditemukan dalam sereal, sayur-mayur, kacang-kacangan, dan buah. Sumber besi dari hewan adalah hati, daging merah,  telur, unggas, dan ikan.
Seng
Fungsi seng yang utama dalam metabolisme tubuh adalah sebagai faktor pembantu (ko-faktor) sejumlah enzim. Seng berperan sebagai katalis dalam berbagai reaksi kimia dan terlibat baik secara langsung atau tidak langsung dalam jalur metabolik protein, lemak, karbohidrat dan energi. Seng juga berperan penting dalam pembelahan sel sehingga dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan serta untuk perkembangan reproduksi. Selain itu, seng diperlukan dalam sistem imun dan struktur serta fungsi kulit sehingga berperan dalam penyembuhan luka.
Seng terdapat dalam banyak bahan kamanan dan paling mudah diserap dari daging. Seng juga terdapat dalam susu, keju, telur, kerang, sereal, dan kacang-kacangan.
Yodium
Yodium merupakan komponen penting hormon-hormon tiroid, yaitu tiroksin dan tri-iodotironin, yang merupakan pengatur laju metabolisme, perkembangan fisik dan mental manusia.
Jumlah yodium dalam makanan nabati seperti sayur-mayur dan sereal ditentukan oleh jumlah yoidum di lingkungan di mana tanaman tersebut tumbuh. Kandungan  yodium dalam tanah dan air juga sangat bervariasi. Makanan yang kaya yodium adalah seafoods (ikan, kerang, ganggang), tetapi juga  ditemukan dalam susu. Di Indonesia, sebagian besar garam dapur difortifikasi dengan yodium.
Fluorida
Fungsi utama fluroida dalam tubuh adalah untuk mineralisasi tulang dan gigi. Fluorida juga melindungi gigi dari karang gigi (karies) dan sekarang sering ditambahkan dalam sebagian besar pasta gigi.
Fluorida ditemukan dalam air yang diberi fluorida, teh dan ikan. Makanan hanya menyediakan sekitar 25% dari asupan total.
Tembaga
Tembaga adalah logam terbanyak ketiga setelah besi dan seng. Tembaga merupakan komponen berbagai enzim dan dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah dan darah putih. Tubuh juga membutuhkan tembaga untuk memakai besi secara efisien dan diduga berperan penting dalam pertumbuhan bayi, perkembangan otak, perkembangan sistem imun dan kekuatan tulang.
Sumber tembaga antara lain adalah kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan dan sereal.
Selenium
Fungsi utama selenium adalah komponen beberapa enzim-enzim antioksidan (seperti glutation peroksidase), sehingga berperan melindungi tubuh terhadap kerusakan oksidatif. Selenium juga diperlukan untuk pemakaian yodium dalam produksi hormon tiroid, fungsi sistem imun dan fungsi reproduksi.
Selenium ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan, khususnya kacang Brazil, roti, ikan, daging, dan telur.
Mangan
Mangan dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan metabolisme energi. Mangan juga merupakan komponen enzim antioksidan, yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
Mangan terdapat dalam bahan makanan nabati, seperti sayur-mayur, sereal dan kacang-kacangan. Teh juga merupakan sumber mangan yang tinggi.
Krom
Krom (III) adalah bentuk aktif zat gizi ini dan fungsi utamanya terkait dengan metabolisme karbohidrat dan lipid. Krom diduga memicu kerja insulin, hormon yang mengendalikan dar gula dalam darah.
Sumber krom antara lain adalah daging, kacang-kacangan, sereal, dan ragi.

AQUA Terima Gold Award 2013 Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat 
Diposting pada 3 Oktober 2013 - 08:46 
AQUA Grup menerima Penghargaan Gold dari GKPM Awards 2013 (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) untuk kategori Program IFS (Integrated Farming System)yang diterapkan Pabrik AQUA di Cianjur. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah berpartisipasi dalam pencapaian tujuh dari delapan tujuan MDGs (Millenium Development Goals). Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat bersama CFCD(Corporate Forum for Community Development) sebagai pemrakarsa kegiatan ini memberikan apresiasi kepada perusahaan yang sudah menunjukkan best practices dalam program kemasyarakatan yang berkelanjutan. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Syarief Hasan, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, 2 Oktober 2013

Daftar Pustaka

Sabtu, 05 Oktober 2013

ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS



Nama : Dina Agustina Untari
Kelas : 4EA16
NPM : 12210055


SEJARAH ETIKA BISNIS
Etika bisnis pertama kali timbul di amerika serikat di tahun 1970an dan cepat meluas kebelahan dunia lain. Berabad-abad lamanya etika di bicarakan secara ilmiah membahas mengenai masalah ekonomi dan bisnis sebagai salah satu topik penting untuk dikembangkan di zaman bisnis modern. Filsafat berkembang dizaman filsuf plato , aristoteles, dan filsuf-filsuf yunani lain membahas bagaimana pengaturan interaksi kehidupan bisnis manusia bersama dalam negara, ekonomi dan kegiatan niaga. Filsafat dan teologi zaman pertengahan serta kelompok kristen maupun islam tetap membahas hal yang dianggap penting tersebut. Moralitas ekonomi dan bisnis merupakan pembahas intensif filsafat dan teknologi zaman modern. Para ilmuwan filsuf dan pebisnis amerika serikat dan negara lain di dunia mendiskusikan etika bisnis sehubungan dengan konteks agama dan teologi sampai sekarang.
Perkembangan etika bisnis 1980-an di eropa barat etika bisnis sebagai ilmu baru berkembang kira-kira sepuluh tahun kemudian, diawali oleh inggris yang secara geografis maupun kultural paling dekat dengan amerika serikat, disusul kemudian oleh negara-negara eropa barat lainnya. Kini etika bisnis bisa dipelajari, dan di kembangkan di seluruh dunia. Kita mendengar tentang kehadiran etika bisnis di amerika latin, asia, eropa timur, dan dikawasan asia lainnya. Sejak dimulainya liberalisasi ekonomi di eropa timur, dan runtuhnya sistem politik dan ekonomi komunisme tahun 1980-an, rusia dan negara ekskomunis lainnya merasakan manfaat etika bisnis, pemahaman etika bisnis mendorong perahlihan sistem sisalis ke ekonomi pasar bebas berjalan lebih lancar. Etika bisnis sangat diperlukan semua orang dan sudah menjadi kajian ilmiah meluas dan dalam etika bisnis semakin dapat di sejajarkan diantara ilmu-ilmu lain yang sudah mapan dan memiliki ciri-ciri khusus sebagai sebuah cabang ilmu. Keprihatinan moral terhadap bisnis kini memasuki tahapan yang lebih maju dari sekedar ukuran tradisonal. Zaman multinasional konglomerat dan korparasi sedang berkembang secara signifikan. Kini masyarakat berada dalam fase perkembangan bisnis dan ekonomi kapitalisme semenjak kejahtuhan sistem komunisme, maka kapitalisme berkembang pesat tanpa timbul hambatan yang berarti. Kini bisnis telah menjadi besar meninggalkan bisnis tradisonal yang semakin terdesak bahkn teraksisi. Kekayaan mayolitas perusahaan swasta di berbagai negara dapat melebihi kekayaan negara.

PENGERTIAN ETIKA BISNIS
            Etika (yunani kuno : “ ethikos” , berarti timbul dari kebiasaan “) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari  nilai atau kualitas yang menjadi studi  mengenai standard  dan penilaian moral.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Sedangkan Etika bisnis adalah merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.


TUJUAN ETIKA BISNIS
1.    Menilai perilaku manusiawi berstandard moral
2.    Memberikan ketepatan nasihat tentang bagaimana bertindak dalam situasi bisnis.

TIGA TAHAPAN DALAM ETIKA BISNIS
          Tahapan Makro adalah etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara total.
            Tahapan Meso adalah etika bisnis mempelajari pesoalan etika dalam organisasi
            Tahapan Mikro adalah memusatkan perhatiannya pada persoalan individual sehubungan dengan aktivitasi ekonomi atau bisnis.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis
·         Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
·         Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
·         Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
          Prinsip Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya sendiri mengenai sesuatu kebaikan diberikan kepada orang lain.
            Prinsip Kejujuran adalah setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan keutamaan.
            Prinsip Keadilan adalah dilakukan agar setiap orang dalam kegiatan bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.
            Prinsip Saling Menguntungkan adalah cermin intergarasi moral internal pelaku bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama perusahaan untuk berbisnis tetap terjaga.

Daftar Pustaka

Dr. Gatut L Budiono, MBA

Senin, 20 Mei 2013

Tanpa Rasa oleh: Cokelat


Semua yang telah terjadi biarlah terjadiSemua yang kan terjadi biarkan menjadiAku telah biasa untuk hadapi semuaAku sudah biasa hadapi segalanya
Tak ada lagi sedih untuk kehilanganmuTak ada lagi tangis untuk dirimuTak akan ada benci kepadamuSemua tentang dirimu semua telah berlalu
Aku tak rasa lagi hilang akan dirimuAku tak rasa lagi hampa tanpa dirimuAku telah biasa untuk melepaskannyaAku sudah biasa untuk tanpa dirinya
Tak ada lagi sedih untuk kehilanganmuTak ada lagi tangis untuk dirimuTak akan ada benci kepadamuSemua tentang dirimu semua telah berlalu
Tak ada lagi sedih untuk kehilanganmuTak ada lagi tangis untuk dirimuTak akan ada benci kepadamuSemua tentang dirimu semua telah berlalu

Every woman is beautiful


Sebagian orang mendefinisikan wanita cantik ialah yang berkulit putih & bersih,bertubuh tinggi,langsing, berambut panjang, dst.
” Saya ingin diet ketat supaya saya terlihat cantik seperti dulu”. Ujar seorang ibu rumah tangga kepada temannya. ” Saya malu dengan kulit saya yang hitam. Saya rajin ke salon agar kulit saya kelihatan cerah “. Dan masih banyak lagi kalimat yang diucapkan kaum hawa supaya terlihat tambah cantik.Dan seolah – kurang bersyukur atas pemberianNya.
Saudariku muslimah, badan gemuk, kulit hitam, dll bukan merupakan hambatan bagi kaum hawa untuk tetap menjadi wanita yang cantik. Karena sebetulnya, definisi cantik bukan hanya terlihat dari “sampul” namun juga nilai dari isi sebuah “buku”. 
Read more Every woman is beautiful >>
This post was submitted by Endang Susilo Astuti.

RESENSI BUKU

Raden Sirait yang Gagap Menjahit

Sumber: Koran Jakarta, 14 juli 2011
Judul : Jouney of Love, Impian Seorang Anak Porsea Menuju Panggung Dunia
Peresensi: Vina Iklima Idris
Penulis : Raden Sirait
Penerbit : Ufuk Press
Tidak mudah menangkap gagasan seorang Raden Sirait setengah-setengah. Amat langka, perancang Indonesia berani membuka diri secara utuh dengan nilai-nilai tinggi spiritual ke dalam sebuah buku. Lima belas tahun di dunia rancang busana, Si anak Porsea mendedikasikan benang-benang cinta untuk sepotong kebaya. Demikian kesan yang termaktub dalam buku Journey of Love.
Buku ini lebih dari sekadar buku harian, catatan kegiatan, agenda harian, Raden Sirait menuju pengalaman karier dan petualangan jiwa yang sempurna. Melalui tulisan ini, pembaca tahu sisi lain Raden adalah pemerkaya spiritualitas.
Selama 73 hari ia bercerita tiap sekat dan tahap bagaimana proses kreatif sebuah pertunjukan kolosal pencampuran emosi dan pukau penonton seperti dalam theatrical haute couture. Ya, 31 Maret 2010 publik dibuat terpukau sekaligus bangga oleh pergelaran busana akbar dari maestro kebaya di Indonesia.
Sekitar 150 kebaya eksentrik karya Raden Sirait bicara ihwal kontemplasi panjang akan renungan, begitu ia gambarkan dalam rangkaian kalimat jujur apa adanya. Tak sedikit kepala yang bercita-cita ingin mempopulerkan kebaya hingga menembus kancah dunia. Keinginan adiluhung itu menggelora dalam mata batin seorang Raden Sirait.
Mengambil tema besar kebaya for the world, konsep metafora antara agresivitas dan rasa tradisional. Polaritas jiwa. Di sini Raden mencurahkan isi hatinya tentang cita-cita. Impiannya adalah kebaya suatu saat, melekat pada tubuh Angelina Jolie dan Sarah Jessica Parker. Lalu, headline media massa tertulis “selebritas dunia, melenggok dengan kebaya.” Sekali lagi, di sini Raden amat apa adanya.
“Saya mungkin hanya punya kesempatan kecil untuk bersaing dengan para perancang dunia dalam pembuatan gaun malam, tetapi mari kita rebut perhatian dunia melalui kebaya,” selenting gaya bahasa tutur yang Raden tulis. Raden Sirait bukan sekadar bercerita bagaimana seorang perancang busana melakukan proses kreatif. Ia berbicara tentang kekuatan mimpi, tentang bisikan hati dalam berbagai fungsi dan wujud yang ia butuhkan, sebagai pelajaran roda samsara bernama hidup.