Senin, 13 Januari 2014

Dampak pereknomian internasional terhadap perkenomian nasional

Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Ekonomi internasional, termasuk politik internasional, komunikasi internasional maupun hukum internasional, merupakan bagian dari hubungan internasional, ekonomi internasional merupakan implementasi dari kebijakan ekonomi domestik antara berbagai aktor dalam suatu negara dengan negara lain dalam lingkup bilateral maupun multilateral. Pola hubungan internasional bisa berbentuk kooperatif, kompetitif maupun konfliktif. Sedangkan sifat hubungan internasional bisa berbentuk interdependensi, independensi maupun dependensi. Demikian halnya dengan ekonomi internasional bahwa terciptanya perdagangan internasional dan kerjasama internasional di bidang infrastruktur negara karena dilandasi hubungan yang bersifat interdependensi dan hubungan yang berpola kooperatif.
Pengaruh perdangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat didalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat didalam negeri. Permintaan masyarakat akan mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan diantara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan import. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar dari pada import, kesempatan kerja  dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingka dengan dolar AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya harga barang- barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan cenderung menurun. Dengan demkian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan mempengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.
 Seperti contoh dimana adanya krisis ekonomi Asia yang berkepanjangan telah mengubah pertumbuhan ekonomi dunia tahun 1998 ketingkat yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Misalnya IMF, dalam world economic outlook edisi mei 1998, merevisi kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen dari 3,5 persen pada bulan desember 1998 dan 4,25 persen pada bulan oktober 1998.
Dimana pertumbuhan ekonomi lebih rendah akan terjadi pada negara-negara yang tahun ini masih mengalami krisis ekonomi, yaitu indonesia, korea, dan thailand. Negara-negara ini akan mengalami penurunan tajam pada sisi permintaan domestik dan impornya. Pada skala  yang lebih kecil, penurunan pertumbuhan juga akan terjadi pada malaysia, filipina, dan beberapa negara Asia Timur lainnya. Di antara negara maju. Prospek jangka pendek jepang nampak memburuk. Terkait dengan berbagai kesulitan ekonomi yang sedang dihadapi negara-negara Asia yang merupakan mitra dagang utamanya,  pemulihan ekonomi jepang  terhambat karena persoalan ekonomi domestik, seperti sektor keuangan yang lemah dan berbagai kesulitan yang ditimbulkan oleh hutang yang macet, keterlambatan penerapan  reformasi struktural, serta berkurangnya rasangan fiskal dalam tahun 1997 seperti penigkatan pajak konsumsi.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara di amerika utara dan eropa barat tetap pada tingkat yang terjaga. Kondisi permintaan domestik yang kuat  di amerika serikat, kanada, dan inggris serta beberapa negara eropa barat lainnya diharapkan dapat mendorong perbaikan posisi neraca pembayaran yang diperlukan di negara-negara  asia sehubungan dengan menurunnya aliran modal asing ke kawasan tersebut. Negara asing mengalami proses restrukturisasi berpeluang untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara maju tersebut.
Meskipun sejauh krisis negara-negara Asia masih terbatas pengaruhnya pada pertumbuhan dunia, namun demikian kondisi krisis ini bersama-sama dengan penurunan harga minyak bumi dapat menyebabkan perubahan yang cukup luas terhadap perkembangan perdagangan dunia. Beberapa negara mungkin mengalami akibat yang menyakitkan. Negara-negara tersebut diharapkan tidak mengadakan hambatan perdagangan ataupun depresiasi nilai tukar yang berlebihan untuk meningkatkan daya saingannya. Reaksi defensif ini akan berakibat ‘counterproduksif’ memperlambat proses keluar dari krisis, dan mengurangi potensi ekonomi dunia.
Krisis ekonomi di beberapa negara asia ( korea selatan, malaysia. Indonesia, filipina, dan thailand) memberikan efek pada pasar komoditi dunia melalui beberapa saluran, seperti disampaikan dalam buletin Commodity Markets and The Developing Countries edisi febuari 1998 dari bank dunia. Pertama, harga-harga komoditi ekspor ke lima negara yang mengalami krisis akan turun dalam dollar AS karena devaluasi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harga komoditi impor yang naik akan mengurangi permintaan akan impor. Ketiga, dua efek terdahulu akan memberikan pengaruh pula pada pertumbuhan ekonomi negara lain dengan besaran yang berbeda-beda. Keempat, harga komoditi yang turun pada pasaran dunia akan mengurangi pula pendapatan ekspor negara-negara lain.
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Dunia, 1997-1998.
tinjauan
1997
1998
Output Dunia
4,1
3,1
Kelompok Negara Maju
3,0
2,4
Amerika Serikat
3,8
2,9
jepang
0,9
0,0
jerman
2,2
2,5
perancis
2,4
2,9
italia
1,5
2,3
inggris
3,3
2,3
kanada
3,8
3,2
Kelompok negara berkembang asia
6,7
4,4
bangladesh
5,5
5,2
china
8,8
7,0
india
5,6
5,2
indonesia
5,0
-5,0
malaysia
7,8
2,5
pakistan
3,5
5,5
filipina
5,1
2,5
Thailand
-0,4
-3,1
Sumber :World Economic Outlook, May 1998, IMF
Komoditi pertanian merupakan komoditi yang banyak terpengaruh krisis ekonomi seperti karet alam, kayu tropis, dan padi. Indonesia, thailand, malaysia merupakan negara penghasil dan eksportir sebagian besar komoditi tersebut. Sebagai contah adalah meningkatkan eskpor beras Thailand sekitar 100 persen dalam bulan Januari 1998 dibanding bulan yang sama pada tahun 1997 sebagai akibat dari menurunnya harga beras ekspor sekitar 18 persen. Peningkatan ekspor beras Thailand ini mungkin akan mengurangi peluang pasar ekspor pakistan dan india.
Bahwa pengaruh pasar kredit internasional juga sangat penting dalam ekonomi internasional. Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya didalam negeri maupun diluar negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara.  Bila di AS lebih tinggi tingkat bunganya, seperti contoh dimana dana akan mengalir banyak ke AS, begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan menurunkan kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya sehingga dicapai suatu tingkat bunga yang mempertahankan keseimbangan.
Dimana banyak negara yang melakukan perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun , dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrilisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Menurut amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.  Bahwa kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran, dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Sektor ekspor yang pulih merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi sebagian besar negara di asia tenggara. Kawasan asia tenggara diperkirakan akan mencatat pertumbuhan ekonomi (produk domestik kotor / PDB) sekitar 5,7 persen pada tahun 2004 ini. Tahun 2005, diperkirakan sedikit menurun menjadi 5,4 persen. Catatan pertumbuhan ini jelas suatu peningkatan yang sangat berarti dibandingkan dengan 4,6 persen pertumbuhan pada tahun 2003 lalu.
Sementara indonesia diperkirakan mencatat pertumbuhan ekonomi 4,5 persen tahun 2004 ini. Pertumbuhan ekonomi yang sama juga akan dicatat tahun 2004 ini. Pertumbuhan ekonomi yang sama juga akan dicatat tahun 2005. Sekalipun angka ini tetap masih kurang meyakinkan, terutama dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai sekitar 10 juta pengangguran terbuka dinegeri ini. Angka pertumbuhan ini tetap lebih daripada, persen tahun 2003.
Ekonomi internasional juga merupakan bagian dari proses internasionalisasi yang sulit dicegah oleh negara-negara nasional. Internasionalisasi adalah istilah yang menggambarkan dibawahnya suatu permasalahan lokal atau regional menjadi urusan dunia internasional atau antarbangsa. Meski sering dipertukarkan dengan globalisasi, istilah internasionalisasi sebenarnya lebih banyak merujuk pada urusan politik dibanding ekonomi atau perdagangan. Sementara globalisasi lebih merujuk pada tingkat adanya lagi batas – batas negara dalam hubungan perdangan, investasi, budaya populer, dan lainnya.

Setiap kegiatan memiliki dampak, tidak terkecuali pada perdagangan internasional. Dampak yang tercipta bisa berupa dampak positif dan negatif. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia.
Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia sebagai berikut:
1.      Terpenuhi kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa.
2.      Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan mu rah sebagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
3.      Devisa negara meningkat.
4.      Terbukanya kesempatan kerja.
5.      Terciptanya persahabatan dan kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
6.      Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
1.      Mundurnya industri dalam negeri jika masyarakat lebih menyukai produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan pemerintah di berbagai negara melakukan kebijakan proteksi. Kebijakan proteksi yang dikeluarkan pemerintah dapat berbentuk kuota, tarif, dan subsidi.
2.      Munculnya ketergantungan terhadap negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Dengan ada ketergantungan tersebut, negara-negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan negara berkembang seperti Indonesia. 


Dampak :
Pengaruh perdangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat didalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat didalam negeri. Permintaan masyarakat akan mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan diantara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan import. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar dari pada import, kesempatan kerja  dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingka dengan dolar AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat.  
Contoh :

nilai rupiah turun dibandingka dengan dolar AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya harga barang- barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan cenderung menurun.

daftar pustaka

Apridar  Graha ilmu