Rabu, 03 Oktober 2012

tugas perilaku konsumen


Perilaku konsumen








Nama               :   Dina Agustina Untari

Kelas               : 3ea16

NPM                 : 12210055







Konsumen merupakan titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien.
Menurut handi irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh yaitu.
  1. Berfikir jangka pendek(short term perspective) ternyata sebagaian besar konsumen Indonesia hanya berfikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berfikir jangka panjang,salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
  2. Tidak terencana(dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying,yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik(tanpa perencanaan sebelumnya).
  3. Suka berkumpul masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul(sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti facebook dan twitter sangat diminati dan digunakan secara luas diindonesia.
  4. Gagap teknologi(not adaptive to hight technology).sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggii,hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.

5.  Berorientasi pada konteks(context,not content oriented). Konsumen kita cendrung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri.

6.  Suka buatan luar negerii(receptive too coo effect)..sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk dalam negerii,karena bias bilang kualitasnya juga lebih bagus disbanding produk Indonesia

  1. Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen  juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.

  1. Gengsi (putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris. terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.Menurut Handi Irawan ada tiga budaya yang menyebabkan
    gengsi.Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi pemberontakan untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer
    .

  1. Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun .unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum.perilaku yang lain.

  1. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang *tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.



Manfaat mempelajari perilaku konsumen
  1. Membantu para manager dalam pengambilan keputusannya
  2. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti dengan pemasaran dengan pengetahuan analisis konsumen
  3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan panjualan barang dan jasa
  4. Membentuk konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik

Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran.Dan berikut pertanyaan yang terkait dengan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan, dengan prinsip 5W+1H yang telah diterapkan oleh. konsumen tanpa mereka sadari, antara lain:

  1. Why : Mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut ?
  2. What : Berupa apa barang/jasa tersebut ?
  3. Who : Siapa yang mendapatkan barang/jasa itu ?
  4. When : Kapan bisa didapatkan barang/jasa tersebut ?
  5. Where : Dimana barang/jasa tersebut bisa didapatkan ?
6.    How : Bagaimana barang/jasa tersebut didapatkan ?

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
  1. konsumen individual. Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen.
  2. lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.
  3. stimuli pemasaran atau juga disebut strategi pemasaran.  Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar. 
IMPLIKASI MANAJERIAL DARI PERILAKU KONSUMEN
Banyak aspek dari konsumen yang perlu dipelajri dan dipahami.  Pemahamn aspek-aspek konsumen tersebut akanmemberikan dasar bagi penyusunan startegi pemasaran dan masa datang. Beberapa implikasi penting dari perilaku konsumen bagi arah kebijakan pemasaran adalah:
°         Mendefinisikan dan mensegmentasi pasar.
°         Menentukan kebutuhan dan keinginan dari segmen pasar.
°         Mengembangkan startegi yang didasarkan kebutuhan, sikap dan persepsi konsumen.
°         Mengevaluasi strategi pemasaran
°         Menilai perilaku konsumen di masa yang akan datang.
MENILAI PERILAKU KONSUMEN DI MASA DEPAN
Jika kebutuhan, persepsi, sikap, gaya hidup, dan demografis berkaitan erat dengan perilaku konsumen, maka dengan mendasarkan pada hal itu, perilaku konsumen di masa depan bisa diprediksi.  Dengan perkataan lain, mengetahui apa kebutuhan konsumen, bagaimana persepsi mereka terhadap merek produk, bagimana sikap mereka terhadap merek produk yang ditawarkan, dan berasal dari kelompok mana konsumen tersebut, maka tindakan dan perilaku mereka (konsumen) di masa depan bisa diprediksi.
Dampak Revolusi Digital pada Perilaku Konsumen
Revolusi Digital memungkinkan marketplace melakukan customisasi lebih besar terhadap produk, jasa dan pesan promosi mereka. Revolusi Digital memudahkan marketer untuk membangun dan meningkatkan relationship dengan pelanggan lebih besar dan lebih efisien. Tehnologi digital memudahkan marketer mengumpulkan dan menganalisis tingginya kompleksitas data pola pembelian dan karakteristik personal pelanggan.
Tehnologi digital juga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai produk dan jasa, termasuk harga, lebih mudah, efisien dan dari rumah/tempat tinggal mereka sendiri. Sehingga, revolusi digital menyebabkan terjadinya perubahan drastis pada lingkungan bisnis, seperti:
  1. Konsumen memiliki power/kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya
  2. Konsumen mempunyai akses informasi yang lebih besar daripada sebelumnya
  3. Marketer dapat menawarkan services/jasa-jasa dan produk yang lebih banyak daripada sebelumnya
4. Pertukaran antara marketer dan pelanggan meningkatkan interaksi dan “instantaneous”(langsung) antara kedua pihak
5. Marketer dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumen lebih cepat dan mudah
6. Dampak revolusi digital menjangkau lebih dari koneksi PC pada web (melalui PDA, TV cable)