Perilaku
konsumen
Nama : Dina Agustina Untari
Kelas :
3ea16
NPM : 12210055
Konsumen
merupakan titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa yang dibutuhkan
dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting.
Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan
efisien.
Menurut
handi irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh yaitu.
- Berfikir jangka
pendek(short term perspective) ternyata sebagaian besar konsumen Indonesia
hanya berfikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berfikir jangka
panjang,salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
- Tidak
terencana(dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada
kebiasaan impulse buying,yaitu membeli produk yang kelihatannya
menarik(tanpa perencanaan sebelumnya).
- Suka berkumpul
masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul(sosialisasi).
Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti
facebook dan twitter sangat diminati dan digunakan secara luas
diindonesia.
- Gagap teknologi(not adaptive to
hight technology).sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai
teknologi tinggii,hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan
pengguna lain.
5.
Berorientasi pada konteks(context,not content oriented).
Konsumen kita cendrung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya.
Dengan begitu konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik
ketimbang hal itu sendiri.
6.
Suka buatan luar negerii(receptive too coo effect)..sebagian
konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk dalam negerii,karena bias bilang
kualitasnya juga lebih bagus disbanding produk Indonesia
- Beragama(religious).
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter
khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan
lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama,
ulama atau pendeta. Konsumen juga
suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.
- Gengsi
(putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol
dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya.
Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris. terjual
di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.Menurut Handi Irawan ada
tiga budaya yang menyebabkan
gengsi.Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi pemberontakan untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.
- Budaya
lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan
menyukai produk luar negeri, namun .unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi.
Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum.perilaku yang lain.
- Kurang
peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu
karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka
terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian
konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang
*tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif
lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki
daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan
produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.
Manfaat mempelajari perilaku konsumen
- Membantu para manager dalam
pengambilan keputusannya
- Memberikan pengetahuan kepada
para peneliti dengan pemasaran dengan pengetahuan analisis konsumen
- Membantu
legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pembelian dan panjualan barang dan jasa
- Membentuk
konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik
Teori-teori yang menjadi
pedoman proses pemikiran.Dan berikut pertanyaan yang terkait dengan perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan, dengan prinsip 5W+1H yang telah
diterapkan oleh. konsumen tanpa mereka sadari, antara lain:
- Why
: Mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut ?
- What
: Berupa apa barang/jasa tersebut ?
- Who
: Siapa yang mendapatkan barang/jasa itu ?
- When
: Kapan bisa didapatkan barang/jasa tersebut ?
- Where
: Dimana barang/jasa tersebut bisa didapatkan ?
6. How
: Bagaimana barang/jasa tersebut didapatkan ?
Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
- konsumen individual.
Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen.
- lingkungan yang
mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi
oleh lingkungan yang mengitarinya.
- stimuli pemasaran atau
juga disebut strategi pemasaran.
Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya variabel
dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar.
IMPLIKASI MANAJERIAL DARI PERILAKU KONSUMEN
Banyak
aspek dari konsumen yang perlu dipelajri dan dipahami. Pemahamn aspek-aspek konsumen tersebut
akanmemberikan dasar bagi penyusunan startegi pemasaran dan masa datang.
Beberapa implikasi penting dari perilaku konsumen bagi arah kebijakan pemasaran
adalah:
°
Mendefinisikan
dan mensegmentasi pasar.
°
Menentukan
kebutuhan dan keinginan dari segmen pasar.
°
Mengembangkan
startegi yang didasarkan kebutuhan, sikap dan persepsi konsumen.
°
Mengevaluasi
strategi pemasaran
°
Menilai
perilaku konsumen di masa yang akan datang.
MENILAI
PERILAKU KONSUMEN DI MASA DEPAN
Jika
kebutuhan, persepsi, sikap, gaya hidup, dan demografis berkaitan erat dengan
perilaku konsumen, maka dengan mendasarkan pada hal itu, perilaku konsumen di
masa depan bisa diprediksi. Dengan
perkataan lain, mengetahui apa kebutuhan konsumen, bagaimana persepsi mereka
terhadap merek produk, bagimana sikap mereka terhadap merek produk yang
ditawarkan, dan berasal dari kelompok mana konsumen tersebut, maka tindakan dan
perilaku mereka (konsumen) di masa depan bisa diprediksi.
Dampak Revolusi Digital pada Perilaku Konsumen
Revolusi
Digital memungkinkan marketplace melakukan customisasi lebih besar terhadap
produk, jasa dan pesan promosi mereka. Revolusi Digital memudahkan marketer
untuk membangun dan meningkatkan relationship dengan pelanggan lebih besar dan
lebih efisien. Tehnologi digital memudahkan marketer mengumpulkan dan
menganalisis tingginya kompleksitas data pola pembelian dan karakteristik
personal pelanggan.
Tehnologi
digital juga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai produk
dan jasa, termasuk harga, lebih mudah, efisien dan dari rumah/tempat tinggal
mereka sendiri. Sehingga, revolusi digital menyebabkan terjadinya perubahan
drastis pada lingkungan bisnis, seperti:
- Konsumen
memiliki power/kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya
- Konsumen
mempunyai akses informasi yang lebih besar daripada sebelumnya
- Marketer
dapat menawarkan services/jasa-jasa dan produk yang lebih banyak daripada
sebelumnya
4. Pertukaran antara marketer dan pelanggan
meningkatkan interaksi dan “instantaneous”(langsung) antara kedua pihak
5. Marketer dapat mengumpulkan informasi
mengenai konsumen lebih cepat dan mudah
6. Dampak revolusi digital menjangkau lebih
dari koneksi PC pada web (melalui PDA, TV cable)